Kisah pilu Makmum (63), ayah Hasni korban penculikan selama 15 tahun, warga Dusun Panyapu Desa Galumpang Kecamatan Dakopemean Kabupaten Tolitoli yang tidak mempunyai kerja menentu.
Lelaki berumur lebih dari setengah abad itu biasa dipekerjakan warga kampung sebagai buruh tani. Jika sedang tidak ada yang memberinya pekerjaan, terpaksa Ia mencari kelapa di kebun orang lain demi memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, untung saja para pemilik kebun tidak keberatan jika lelaki paruh baya itu mengais rejeki dari sisa-sisa panen mereka.
"Kasihan bapaknya kerja serabutan. Kandang kalau tidak dapat pekerjaan terpaksa cari kelapa", terang Nadir, salah satu tokoh pemuda Desa Galumpang kepada Dakoan.com (07/08/2018).
Hidup Makmum menjadi terlunta-lunta bukan tampa sebab, hal itu dikarenakan harta miliknya habis terjual untuk membiyayai pencarian anak gadisnya yang hilang selama 15 tahun.
"Kebun habis dijual untuk biyaya mencari anaknya selama 15 tahun" papar Nadir yang juga merupakan salah satu pengiat sosial di Kabupaten Tolitoli
Kisah lain juga disampaiakan Nadir yang turun langsung ke lokasi kediaman ayah Hasmi, ia menyampaiakan bahwa gubuk yang ditinggali Bapak Makmum tidak layak huni.
"Kondisi rumah Pak Makmum itu sangat memprihatinkan. Badan rumahnya di sana-sini ditopang potongan batang bambu supaya tidak rebah, belum lagi Ia tinggal seorang diri digubuknya setelah tiga tahun istrinya meninggal dan saat Hasni ditemukan ia dalam keadaan sakit demam" pungkas Nadir.
Lelaki berumur lebih dari setengah abad itu biasa dipekerjakan warga kampung sebagai buruh tani. Jika sedang tidak ada yang memberinya pekerjaan, terpaksa Ia mencari kelapa di kebun orang lain demi memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, untung saja para pemilik kebun tidak keberatan jika lelaki paruh baya itu mengais rejeki dari sisa-sisa panen mereka.
"Kasihan bapaknya kerja serabutan. Kandang kalau tidak dapat pekerjaan terpaksa cari kelapa", terang Nadir, salah satu tokoh pemuda Desa Galumpang kepada Dakoan.com (07/08/2018).
Hidup Makmum menjadi terlunta-lunta bukan tampa sebab, hal itu dikarenakan harta miliknya habis terjual untuk membiyayai pencarian anak gadisnya yang hilang selama 15 tahun.
"Kebun habis dijual untuk biyaya mencari anaknya selama 15 tahun" papar Nadir yang juga merupakan salah satu pengiat sosial di Kabupaten Tolitoli
Kisah lain juga disampaiakan Nadir yang turun langsung ke lokasi kediaman ayah Hasmi, ia menyampaiakan bahwa gubuk yang ditinggali Bapak Makmum tidak layak huni.
"Kondisi rumah Pak Makmum itu sangat memprihatinkan. Badan rumahnya di sana-sini ditopang potongan batang bambu supaya tidak rebah, belum lagi Ia tinggal seorang diri digubuknya setelah tiga tahun istrinya meninggal dan saat Hasni ditemukan ia dalam keadaan sakit demam" pungkas Nadir.