Tolitoli sangat kaya dengan budaya mulai dari tari-tarian, bahasa, musik dan lain sebagainya. Namun saat ini kekayaan budaya itu keberadaaannya mulai terancam, karena anak-anak muda sebagian besar tidak tertarik lagi, ini sangat berpengaruh terhadap pengembangan pariwisata Tolitoli.
Hal itu disampaikan Kepala Bidang Kesenian Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tolitoli, Hamza Badar di ruang kerjanya, Senin (29/5/2018)
Ia mengatakan kebanyakan anak jaman now lebih suka rock dan pop. Ketika disugukan musik kulintang pasti kabur dan tidak ingin menikmatinya.
Menyikapi hal itu, ungkap Hamsah Badar, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tolitoli saat ini sedang mengembangkan musik kreasi yang tidak meninggalkan fakem budaya Tolitoli.
Musik kreasi tersebut katanya adalah kolaborasi musik tradisional dan musik moderen dengan tujuan menarik minat generasi muda.
"Musik kresi ini diharapkan dapat memikat anak-anak muda untuk kembali menikmati musik tradisional", sebutnya.
Ia juga menghimbau kepada seluruh masyarakat Tolitoli agar dapat bersama-sama dengan Dinas Pariwisata mengembangkan budaya Tolitoli.
Hamsah Badar melanjutkan bahwa pintu ruangannya selalu terbuka bagi siapa saja yang peduli akan budaya untuk berdiskusi serta turut setrta mengembangkan budaya Tolitoli.
Selain musik, kata Hamsah Badar, pihaknya juga saat ini sedang mengembangkan tari bertema cerita rakyat Tolitoli.
"Tarian yang dapat mempersatukan suku-suku yang ada di Kabupaten Tolitoli, tari persatuan, diberi nama patriot sibitolu", pungkasnya. (Yayat)
Hal itu disampaikan Kepala Bidang Kesenian Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tolitoli, Hamza Badar di ruang kerjanya, Senin (29/5/2018)
Ia mengatakan kebanyakan anak jaman now lebih suka rock dan pop. Ketika disugukan musik kulintang pasti kabur dan tidak ingin menikmatinya.
Menyikapi hal itu, ungkap Hamsah Badar, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tolitoli saat ini sedang mengembangkan musik kreasi yang tidak meninggalkan fakem budaya Tolitoli.
Hamsah Badar, Kepala Bidang Kesenian Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tolitoli |
"Musik kresi ini diharapkan dapat memikat anak-anak muda untuk kembali menikmati musik tradisional", sebutnya.
Ia juga menghimbau kepada seluruh masyarakat Tolitoli agar dapat bersama-sama dengan Dinas Pariwisata mengembangkan budaya Tolitoli.
Hamsah Badar melanjutkan bahwa pintu ruangannya selalu terbuka bagi siapa saja yang peduli akan budaya untuk berdiskusi serta turut setrta mengembangkan budaya Tolitoli.
Selain musik, kata Hamsah Badar, pihaknya juga saat ini sedang mengembangkan tari bertema cerita rakyat Tolitoli.
"Tarian yang dapat mempersatukan suku-suku yang ada di Kabupaten Tolitoli, tari persatuan, diberi nama patriot sibitolu", pungkasnya. (Yayat)